Istri Wapres Ke4

Istri Wapres Ke4 Umar Wirahadikusumah Wafat di Usia 95

Istri Wapres Ke4 Umar Wirahadikusumah Wafat di Usia 95
Istri Wapres Ke4 Umar Wirahadikusumah Wafat di Usia 95

JAKARTA - Dunia politik dan kenegaraan Indonesia kembali diselimuti kabar duka. Karlinah Djaja Atmadja, istri dari Wakil Presiden Republik Indonesia ke-4 Umar Wirahadikusumah, meninggal dunia pada Senin, 6 Oktober 2025 pagi. Karlinah menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pukul 04.33 WIB, setelah sempat menjalani perawatan intensif. Ia berpulang dalam usia 95 tahun.

Kabar wafatnya Karlinah dikonfirmasi langsung oleh Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI melalui akun Instagram resminya. “Wakil Presiden Gibran Rakabuming beserta segenap keluarga besar Sekretariat Wakil Presiden turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Ibu Hj. Karlinah Umar Wirahadikusumah binti Djajaatmadja,” tulis Setwapres RI dalam unggahannya.

Istri Setia Pendamping Sang Jenderal

Kepergian Karlinah menjadi momen duka yang mendalam bagi keluarga besar almarhum Umar Wirahadikusumah. Semasa hidupnya, ia dikenal sebagai sosok istri yang setia mendampingi perjalanan karier suaminya, baik ketika menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) maupun saat dipercaya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 1983–1988.

Ungkapan belasungkawa juga datang dari berbagai kalangan, termasuk dari TNI. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menyampaikan penghormatannya atas peran besar Karlinah.
“Kami menyampaikan bahwa TNI turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya Ibu Karlinah Umar Wirahadikusumah,” ujar Freddy.

Setelah dimandikan sesuai prosesi di rumah sakit militer, jenazah Karlinah kemudian dibawa ke rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, tidak jauh dari Taman Suropati. Sejak pagi, suasana rumah duka dipenuhi karangan bunga dari berbagai pihak sebagai bentuk simpati. 

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) pun terlihat berjaga untuk mengatur keamanan selama prosesi berlangsung.

Tokoh Nasional Silih Berganti Melayat

Kabar wafatnya Karlinah membuat sejumlah pejabat tinggi negara, tokoh nasional, dan keluarga besar mantan presiden berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung.

Salah satu yang pertama hadir adalah Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kehadirannya menarik perhatian karena ia berbincang cukup lama dengan pihak keluarga hingga menjelang siang hari. 

Saat meninggalkan lokasi, SBY tampak tanpa kacamata hitam yang biasa ia kenakan, memperlihatkan matanya yang sembap sebagai tanda kesedihan mendalam.

Tak lama berselang, Ketua DPR RI Puan Maharani, yang juga merupakan putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, tiba di rumah duka. Titiek Soeharto, putri mendiang Presiden ke-2 RI Soeharto, juga hadir bersama adik dan kakaknya untuk memberikan penghormatan terakhir.

Kehadiran pejabat tinggi negara lainnya semakin menambah panjang daftar pelayat, di antaranya Wakil Presiden ke-11 RI Boediono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dimakamkan di TMP Kalibata

Usai prosesi persemayaman, jenazah almarhumah dijadwalkan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, pada hari yang sama. Pemakaman ini dilakukan untuk menghormati jasa-jasa besar sang suami yang pernah mengabdi sebagai wakil presiden dan tokoh militer nasional.

Karlinah sendiri dikenal sebagai sosok yang tidak banyak tampil di ruang publik, namun selalu setia berada di sisi Umar dalam setiap fase penting kehidupannya. Ia mendampingi sang suami sejak masa pengabdian di militer hingga duduk di kursi wakil presiden, dan tetap setia hingga Umar meninggal dunia pada tahun 2003.

Sosok Karlinah dalam Kenangan

Bagi banyak kalangan, kepergian Karlinah bukan hanya meninggalkan duka bagi keluarga besar Umar Wirahadikusumah, tetapi juga meninggalkan teladan tentang kesetiaan dan dedikasi. Kehadirannya menjadi kekuatan besar di balik perjalanan karier sang suami, sekaligus menjadi simbol pengabdian tanpa pamrih kepada negara melalui perannya sebagai pendamping wakil presiden.

Kesaksian ini juga disampaikan oleh para tokoh yang hadir melayat. Mereka mengenang Karlinah sebagai sosok sederhana, penuh kasih, dan selalu mengutamakan keluarga. Meskipun jarang tersorot publik, kontribusinya terhadap perjalanan sejarah Indonesia melalui perannya sebagai “pendamping di balik layar” tak dapat diabaikan.

Warisan Nilai dan Teladan

Wafatnya Karlinah Umar Wirahadikusumah menjadi pengingat akan peran besar seorang istri dalam mendukung pengabdian suaminya kepada negara. Kehidupannya yang panjang, penuh kesetiaan, dan keteguhan hati menjadi inspirasi, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi generasi penerus bangsa.

Dalam usianya yang hampir satu abad, Karlinah menyaksikan berbagai dinamika perjalanan republik — dari masa perjuangan hingga pembangunan. Kini, ia berpulang meninggalkan kenangan mendalam dan warisan nilai-nilai kehidupan yang akan terus dikenang.

Kepergian Karlinah Djaja Atmadja menandai berakhirnya satu bab penting dalam perjalanan panjang keluarga Umar Wirahadikusumah, salah satu tokoh penting dalam sejarah kepemimpinan Indonesia. Dikenang sebagai sosok istri setia dan ibu bangsa, Karlinah telah memberikan teladan tentang cinta, pengabdian, dan keteguhan dalam mendampingi perjuangan suaminya.

Meskipun raganya telah tiada, jejak pengabdian dan keteladanan hidupnya akan terus hidup dalam ingatan bangsa ini. Selamat jalan Ibu Karlinah, jasa dan ketulusanmu akan selalu dikenang sebagai bagian dari perjalanan sejarah Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index