Polri

Polri Kerahkan Mobil AWC Padamkan Kebakaran di Jayapura

Polri Kerahkan Mobil AWC Padamkan Kebakaran di Jayapura
Polri Kerahkan Mobil AWC Padamkan Kebakaran di Jayapura

JAKARTA - Respons cepat aparat kepolisian kembali terbukti saat kebakaran hebat melanda Kompleks Kodam Lama, Jalan Sukun, Kelurahan Numbay, Distrik Jayapura Selatan, Senin, 7 Oktober 2025 pagi. Kepolisian Republik Indonesia (Polri), melalui jajaran Polresta Jayapura Kota, sigap turun tangan membantu proses pemadaman api sebelum merambat lebih luas ke permukiman warga sekitar.

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Fredickus W. A. Maclarimboen, melalui Kabag Ops Polresta Jayapura Kota Kompol Ferdinand E. Numbery, menjelaskan bahwa langkah cepat ini berawal dari laporan adanya kebakaran yang terdengar melalui saluran handy talky (HT). 

Begitu mendapat informasi tersebut, pihaknya langsung mengerahkan satuan dan peralatan untuk menuju lokasi kejadian.

“Respons cepat ini bermula ketika pihak kami mendengar adanya peristiwa kebakaran di Kompleks Kodam Lama melalui handy talky (HT),” ujar Ferdinand dalam keterangannya di Jakarta.

Kerahkan Armada Khusus, Polri Terjun Langsung ke Lokasi

Tak butuh waktu lama, Polresta Jayapura Kota segera mengirimkan satu unit mobil Armoured Water Cannon (AWC) ke lokasi kejadian. Mobil tersebut langsung dikerahkan untuk membantu proses pemadaman api yang sudah membesar saat petugas tiba di lokasi.

“Sesampainya sampai di TKP, mobil AWC Polresta Jayapura Kota langsung melakukan upaya pemadaman,” jelas Ferdinand.

Selain dari Polresta Jayapura Kota, bantuan pemadaman juga datang dari Satuan Brimob Polda Papua dan Direktorat Samapta Polda Papua. Masing-masing turut mengirimkan satu unit mobil AWC guna mempercepat proses pemadaman yang berlangsung di tengah kondisi angin kencang.

“Total keseluruhan ada tiga unit mobil rantis AWC milik Polri dan tiga unit mobil pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Jayapura bersama delapan unit mobil water supply,” tambahnya.

Api Berhasil Dipadamkan dalam Waktu 90 Menit

Dengan sinergi antara kepolisian, pemadam kebakaran, dan pemerintah daerah, api yang semula berkobar hebat akhirnya berhasil dikendalikan. Proses pemadaman berlangsung intensif selama kurang lebih 90 menit, hingga akhirnya api benar-benar padam dan tidak lagi membahayakan lingkungan sekitar.

“Sekitar 90 menit kemudian, api pun berhasil dipadamkan,” kata Ferdinand.

Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran tersebut tetap menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Berdasarkan data awal, sekitar 22 unit rumah warga habis terbakar dalam insiden itu. Total kerugian materiil pun diperkirakan mencapai Rp 3,5 miliar.

Sinergi Antarlembaga Jadi Kunci Keberhasilan

Peristiwa kebakaran di Kompleks Kodam Lama menunjukkan pentingnya sinergi antarlembaga dalam menghadapi situasi darurat. Tidak hanya kepolisian dan pemadam kebakaran, pihak pemerintah daerah juga turut membantu dengan menurunkan armada pendukung dan water supply untuk memastikan tekanan air tetap mencukupi selama proses pemadaman.

Kolaborasi cepat dari berbagai pihak ini menjadi kunci utama dalam mencegah api meluas ke kawasan permukiman lain yang lebih padat. Apalagi, lokasi kebakaran berada di kawasan pemukiman warga yang memiliki risiko penyebaran api cukup tinggi jika tidak segera ditangani.

Selain itu, kesiapan armada khusus seperti mobil Armoured Water Cannon (AWC) milik Polri terbukti berperan penting dalam membantu tim pemadam kebakaran. Dengan kapasitas semprotan air yang besar dan jangkauan yang luas, AWC mampu meminimalisasi risiko penyebaran api ke bangunan di sekitarnya.

Kepolisian Tegaskan Komitmen Siaga Tanggap Bencana

Kehadiran cepat aparat kepolisian dalam membantu proses pemadaman kebakaran bukan kali pertama dilakukan. Polri secara konsisten menegaskan bahwa tugasnya tidak hanya terbatas pada penegakan hukum, tetapi juga hadir dalam situasi kemanusiaan, termasuk penanganan bencana dan kondisi darurat.

Respons cepat seperti ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memastikan keamanan serta keselamatan warga dalam berbagai situasi.

Langkah tanggap yang dilakukan di Jayapura menjadi bukti nyata kesiapsiagaan aparat kepolisian di tingkat daerah dalam menghadapi situasi tak terduga. Dengan kemampuan mobilisasi cepat dan koordinasi lintas instansi, Polri berupaya memastikan bahwa setiap kejadian darurat dapat ditangani secara efektif dan efisien.

Edukasi dan Kewaspadaan Warga Diharapkan Meningkat

Peristiwa kebakaran di Kompleks Kodam Lama juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di kawasan padat penduduk. Penyebab kebakaran sendiri hingga kini masih dalam penyelidikan, namun faktor kelalaian seperti korsleting listrik atau penggunaan peralatan rumah tangga yang tidak aman kerap menjadi pemicu utama.

Pemerintah daerah bersama aparat kepolisian diharapkan terus melakukan sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya sistem keamanan kebakaran di rumah, seperti pemasangan alat pemadam api ringan (APAR), perawatan instalasi listrik secara berkala, dan kesiapan jalur evakuasi darurat.

Selain itu, warga juga diminta untuk segera melaporkan setiap kejadian kebakaran ke pihak berwenang secepat mungkin. Respons cepat dari masyarakat dapat mempercepat mobilisasi petugas dan meminimalisasi risiko kerusakan yang lebih besar.

Penanganan Pascakebakaran Masih Berlanjut

Setelah api berhasil dipadamkan, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah proses pendataan dan penanganan pascakebakaran. Petugas dari kepolisian, pemerintah daerah, dan dinas sosial tengah melakukan verifikasi terhadap jumlah rumah terdampak serta kebutuhan darurat para korban.

Bantuan sementara berupa logistik, tempat tinggal sementara, dan kebutuhan pokok juga sedang dipersiapkan untuk memastikan kondisi warga yang kehilangan tempat tinggal tetap terjamin.

Dengan kejadian ini, Polri kembali menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam penanganan keadaan darurat, tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memberikan perlindungan nyata bagi masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index